Kita telisik arti dari akal (al-aql)
dulu, Akal yang dalam bahasa Yunani disebut nous atau logos
atau intelek (intellect) dalam bahasa Inggris adalah daya berpikir yang
terdapat dalam otak. Daya berpikir yang ada pada otak di kepala disebut akal.
Sedangkan yang ada pada hati (jantung) di dada disebut rasa (dzauq).
Karena itu ada dua sumber pengetahuan, yaitu
pengetahuan akal (ma'rifat aqliyah) dan pengetahuan hati (ma'rifat
qalbiyah). Kalau para filsuf mengunggulkan pengetahuan akal, para sufi
lebih mengunggulkan pengetahuan hati (rasa).
Jiwa(al-nafs) adalah sumber akhlak tercela. al-Farabi, Ibn Sina
dan al-Ghazali membagi jiwa pada:
1. Jiwa nabati (tumbuh-tumbuhan)
adalah kesempurnaan awal bagi benda alami yang organis dari segi makan,
tumbuh dan melahirkan.
2. Jiwa hayawan (hewani), disamping
memiliki daya makan untuk tumbuh dan melahirkan, juga memiliki daya untuk
mengetahui hal-hal yang kecil dan daya merasa.
3. Jiwa natiqoh (insani)
mempunyai kelebihan dari segi daya berfikir (al-nafs-al-nathiqah).