Label

Kamis, 11 Juli 2013

Akal dan Jiwa


Kita telisik arti dari akal (al-aql) dulu, Akal yang dalam bahasa Yunani disebut  nous atau logos atau intelek (intellect) dalam bahasa Inggris adalah daya berpikir yang terdapat dalam otak. Daya berpikir yang ada pada otak di kepala disebut akal. Sedangkan yang ada pada hati (jantung) di dada disebut rasa  (dzauq). Karena  itu  ada  dua  sumber pengetahuan, yaitu pengetahuan  akal  (ma'rifat  aqliyah)  dan pengetahuan   hati  (ma'rifat  qalbiyah).  Kalau para filsuf mengunggulkan pengetahuan akal, para sufi lebih mengunggulkan pengetahuan hati (rasa).
            Jiwa(al-nafs) adalah sumber akhlak tercela. al-Farabi, Ibn Sina dan al-Ghazali  membagi jiwa  pada:
1.      Jiwa nabati (tumbuh-tumbuhan) adalah kesempurnaan awal bagi benda alami  yang organis dari segi makan, tumbuh dan melahirkan.
2.      Jiwa hayawan (hewani), disamping memiliki daya makan untuk tumbuh dan melahirkan, juga  memiliki daya untuk mengetahui hal-hal yang kecil dan daya  merasa.
3.      Jiwa  natiqoh (insani) mempunyai kelebihan dari segi daya berfikir (al-nafs-al-nathiqah).