Label

Jumat, 29 Maret 2013

Prosedur Penelitian Umum

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu dari Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah penelitian, oleh karena itu, banyak dosen ataupun mahasiswa yang melakukan penelitian dalam pendidikan. Penelitian itu ada yang bersifat  mandiri maupun yang bersifat proyek. Banyak kita lihat penelitian para dosen maupun mahasiswa dilaksanakan dilabolatorium, kelas, bahkan terjun langsung ke lapangan.
Penelitian (research) sendiri merupakan rangkaian kegiatan ilmiah dalam rangka pemacahan suatu permasalahan. Jadi penelitian merupakan bagian dari usaha pemecahan masalah. Fungsi penelitian adalah mencari penjelasan jawaban terhadap permasalahan serta memberikan alternatif bagi kemungkinan yang dapat digunakan untuk pemecahan masalah. Penjelasan dan jawaban terhadap permasalahan itu dapat bersifat abstrak dan umum sebagaimana halnya dalam penelitian dasar (basic research) dan dapat pula sangat konkret dan spesifik seperti biasanya ditemui pada penelitian terapan (applied research). Penelitian dasar biasanya tidak langsung memberikan informasi yang siap pakai untuk penyelesaian permasalahan akan tetapi lebih menekankan bagi pengembangan model atau teori yang menunjukkan semua variabel terkait dalam suatu dan berhipotesis mengenai hubungan di antara variabel-variabel tersebut. Oleh karena itu tidak jarang pemecahan permasalahan baru dapat dicapai lewat pemanduan hasil beberapa penelitian yang berkaitan.
            Maka dengan alasan tersebut untuk menghasilkan sebuah penelitian yang bisa memecahkan permasalahan dan menemukan pemikiran-pemikiran yang baru. Maka harus memiliki keseriusan dalam prosedur penelitiannya, dapat di uji, dapat di aplikasikan untuk kepentingan bersama, mengandung presis dan keyakinan serta bersifat obyektif, umum dan efisien. Dan harus melakukan penelitian yang secara sitematis, logis, dan berencana. Agar sesuai dengan prosedur dan tahap-tahap penelitiannya.

I.2 Rumusan Masalah
      Adapun rumusan masalah yang kami buat dalam makalah ini adalah, sebagai berikut :
1.2.1        Pengertian prosedur penelitian umum ?
1.2.2        Bagaimana karakteristik penelitian ?
1.2.3        Apa saja tahap-tahap penelitian?
1.2.4        Apa saja jenis-jenis penelitian?

1.3 Tujuan Penulisan
      Makalah ini ditulis dengan tujuan :
1.3.1        Untuk mengetahui pengertian prosedur penelitian umum.
1.3.2        Untuk mengetahui karakteristik penelitian.
1.3.3        Untuk mengetahui tahap-tahap penelitian.
1.3.4        Untuk mengetahui jenis-jenis penelitian.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Prosedur Penelitian Umum
Menurut Muhammad Ali (2000 : 325) “Prosedur adalah tata cara kerja atau cara menjalankan suatu pekerjaan”.
Menurut Amin Widjaja (1995 : 83) “Prosedur adalah sekumpulan bagian yang saling berkaitan misalnya : orang, jaringan gudang yang harus dilayani dengan cara yang tertentu oleh sejumlah pabrik dan pada gilirannya akan mengirimkan pelanggan menurut proses tertentu”.
Menurut Kamaruddin (1992 : 836 – 837) “Prosedur pada dasarnya adalah suatu susunan yang teratur dari kegiatan yang berhubungan satu sama lainnya dan prosedur-prosedur yang berkaitan melaksanakan dan memudahkan kegiatan utama dari suatu organisasi”.
Menurut Ismail masya (1994 : 74) mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas yang saling berhubungan yang merupakan urutan-urutan menurut waktu dan tata cara tertentu untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang dilaksanakan berulang-ulang”.
Menurut Yogianto (1995:1) yang mengutip dari Jerry Fritz Gerald dan Warren D. Stalling, pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut “ Suatu sistem adalah suatu jaringan yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”.
.Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Prosedur adalah 1. tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas; 2. metode langkah demi langkah secara pasti dl memecahkan suatu masalah; metode analisis bahasa yg konon mengikuti prinsip ilmiah, tetapi dl kenyataannya melanggar krn asumsi penyelidikan tidak konsisten atau krn sulit dilaksanakan dalam praktik.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas maka dapat disimpulkan yang dimaksud dengan prosedur adalah suatu tata cara kerja atau kegiatan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan urutan waktu dan memiliki pola kerja yang tetap yang telah ditentukan.
Sedangkan penelitian atau riset berasal dari bahasa inggris research yang artinya adalah proses pengumpulan informasi dengan tujuan meningkatkan, memodifikasi atau mengembangkan sebuah penyelidikan atau kelompok penyelidikan. Pada dasarnya riset atau penelitian adalah setiap proses yang menghasilkan ilmu pengetahuan. Adapun pengertian penelitian menurut para ahli adalah :
Penelitian adalah suatu suatu proses yang disusun secara sistematis untuk yang dilakukan dengan berpedoman pada ,metode – metode ilmiah yang ada. (Emzir,2012: 3)
Penelitian adalah suatu kegiatan mengamati objek dan mencari suatu permasalahan dengan menerapkan dan menggunakan urutan, metode atau aturan – aturan metodologi, guna untuk memperoleh suatu informasi dan data yang relevan.(Arikunto,dkk,2008:2)
Menurut Mohammad Ali penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu melalui penyelidikan atau usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh pemecahannya.
Menurut Indriantoro & Supomo (1999: 16) penelitian merupakan refleksi dari keinginan untuk mengetahui sesuatu berupa fakta-fakta atau fenomena alam.
Menurut Woody (1927) penelitian merupakan suatu metode untuk menemukan kebenaran yang juga merupakan sebuah pemikiran kritis (critical thinking). Penelitian meliputi pemberian definisi dan redefinisi terhadap masalah, merumuskan hipotesis atau jawaban sementara, membuat kesimpulan dan sekurang-kurangnya mengadakan pengujian yang hati-hati atas semua kesimpulan untuk menentukan kecocokan dengan hipotesis.[1]
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) penelitian merupakan kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yg dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum.
Menurut Depdiknas RI penelitian adalah kerjasama ilmiah untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam rangka memperoleh informasi/temuan/produk baru melalui metodologi yang berkaitan erat dengan satu atau beberapa disiplin ilmu.
Jadi dapat kita simpulkan bahwa prosedur penelitian umum adalah suatu rangkaian, susunan, tatacara ataupun suatu proses yang secara umum digunakan dalam melakukan sebuah penelitian.

2.2 Karakteristik Penelitian
            Penelitian ilmiah mempunyai delapan karakteristik utama yaitu: ada tujuan, ada keseriusan, dapat diuji, dapat diaplikasikan, mengandung presisi dan keyakinan, obyektif, berlaku umum dan efisien.
1.      Purposive (Memiliki tujuan atau maksud tertentuan)
Penelitian harus mempunyai tujuan yang jelas. Suatu penelitian dimaksudkan untuk dapat membantu pemecahan masalah. Walaupun penelitian tidak   memberikan jawaban langsung terhadap permasalahan akan tetapi hasilnya  harus mempunyai kontribusi dalam usaha pemecahan masalah. Hasil penelitian  harus memberikan penjelasan akan fenomena yang menjadi pertanyaan penelitian dan harus dapat melandasi keputusan serta tindakan pemecahan permasalahan. Oleh karena itu penelitian memiliki tujuan yang lebih luas daripada sekedar melihat hubungan yang terjadi diantara variable atau gejala yang diteliti. Penelitianpun mempnyai tujuan yang lebih dalam daripada sekedar memperlihatkan perbedaan yang ada diantara kelompok-kelompok subyek yang terlibat sebagai sampel.
  1. Ada keseriusan
Keseriusan dalam penelitian berartiada kehati-hatian, ketelitian dan ada kepastian. Untuk itu diperlukan adanya dasar teori yang baik dan rancangan penelitian yang mantap sehingga keseriusan penelitian meningkat pula. Oleh karena itu penelitian harus didasarkan pada jumlah sampel yang cukup dan dipilih dengan metode benar dan daftar pertanyaan disusun secara tepat.
  1. Dapat diuji
Suatu penelitian sebaiknya menampilkan hipotesis yang dapat di uji dengan menggunakan metode statistik tertentu. Pengujian ini didasarkan atas pengalaman-pengalaman lembaga lain dan juga atas dasar hasil penelitian sebelumnya. Dari hasil uji hipotesis itu dapat ditemukan apakah hipotesis itu ditolak atau tidak ditolak.
  1. Dapat direplikasikan.
Hasil suatu penelitian tercermin dari hasil hipotesis. Hasil uji hipotesis yang merupakan penemuan penelitian itu harus berkali-kali didukung dengan kejadian yang sama apabila penelitian itu dilakukan berulang-ulang dalam kondisi yang sama. Kalau itu terjadi (penemuan yang sama dalam ondisi berulang kali terjadi), maka kita mempunyai keyakinan bahwa penelitian kita itu bersifat ilmiah. Dengan kata lain hipotesis itu tidak ditolak bukan karena kebetulan.
  1. Presisi dan keyakinan.
Dalam penelitian sosial, ekonomi atau manajemen jarang sekali kita menemukan kesimpulan yang pasti atas dasar data yang kita kumpulkan karena kita tidak mungkin mempelajari hal-hal yang bersifat keseluruhan (populasi) yang ada didalam masyarakat. Kita hanya dapat mempelajari sebagian dari keseluruhan itu (sampel) dan menarik kesimpulan atas dasar sampel tersebut. Kemungkinan besar sampel yang kita ambil tidak mencerminkan sifat-sifat yang pasti dari gejala-gejala yang kita pelajari.
Namun kita ingin merancang suatu penelitian sedemikian rupa sehingga penemuannya mendekati kebenaran (presisi tinggi) dan kita dapat memilikikeyakinan (confidence) terhadap penemuan tersebut.
Presisi menunjukkan seberapa dekat penemuan itu terhadap realita (atas dasar sampel yang digunakan). Dengan kata lain presisi mencerminkan derajat kepastian dari penemuan terhadap gejala yang dipelajari.
Sebagai contoh kalau kita memperkirakan jumlah rata-rata hari yang hilang karena tidak hadir kerja berkisar antara 35 sampai dengan 45 hari, dan terbukti angka ketidak hadiran kerja yang sebenarnya adalah 35 hari, maka perkiraan kita akan lebih tepat (precise) disbanding perkiraan rata-rata hari hilang karena ketidak hadiran antara 20 dan 50 dari per tahun. Angka perkiraan ini disebut confidence interval, dan inilah yang dimaksud dengan presisi. Selanjutnya keyakinan (confidence) menunjukkan kemungkinan dari kebenaran estimasi yang dilakukan. Hal estimasi tidak hanyaperlu tepat tetapi juga dikatakan bahwa 95% dari seluruh kesempatan yang ada akan ditemukan bahwa hasil penelitian benar dan 5% menyatakan bahwa penemuan tidak benar. Pada umumnya penemuan itu diterima dan biasanya dinyatakan sebagai derajat kepastian (significance level) sebesar 5%. Semakin tepat yang meyakinkan sasaran penelitian kita akan semakin ilmiah penyelidikan yang dilakukan semakin berguna pula hasil penelitian itu.
  1. Obyektivitas.
Kesimpulan yang diambil oleh suatu penelitian harus bersifat obyektif, artinya harus didasarkan pada fakta yang diperoleh dari data actual dan bukan atas dasar penelitian subyektif dan emosional. Kalau kesimpulan hanya didasarkan atas apa yang dipercaya oleh penelitian itu sendiri tidak diperlukan lagi tetapi hal ini tidak dapat dibenarkan.
  1. Berlaku umum
Hasil penelitian yang berlaku umum menunjuk pada cakupan dari ada tidaknya hasil penelitian itu diterapkan dalam berbagai keadaan. Semakin luas cakupan penerapan yang dapat ditimbulkan oleh hasil penelitian itu akan semakin berguna penelitian tersebut bagi mereka yang menggunakannya. Jadi semakin berlaku umum hasil satu penelitian akan semakin berguna penelitian tersebut. Sesungguhnya tidak banyak hasil penelitian yang dapat diberlakukan secara umum untuk keadaan dan organisasi yang berbeda-beda ataupun di tempat yang berbeda. Hal ini memerlkan syarat ketelitian dalam rencana pengambilan sampel maupun metode penelitiannya.
  1. Efisien.
Kesederhanaan dalam menjelaskan gejala-gejala yang terjadi dan aplikasi pemecahan masalahnya seringkali lebih disukai daripada kerangka penelitian yang kompleks yang menunjukkan sejumlah variable yang sulit untuk dikelola. Jadi efisiensi dapat dicapai bila kita dapat membangun kerangka penelitian yang melibatkan sedikit variable namun dapat menjelaskan suatu kejadian daripada dengan banyak variable tetapi hanya sedikit menjelaskan variasi dari variabelatau gejala yang ingin dijelaskan.
Walau kita mempelajari berbagi syarat atau karakteristik penelitian yang ilmiah, tetapi dalam kenyataannya tidak mudah untuk melakukan penelitian yang demikian itu. Hal ini disebabkan oleh berbagai hal diantaranya bila kita ingin mengkuantifikasikan perilaku manusia, khususnya bila kita melibatkan unsure subyektivitas seperti perasaan, emosi, tingkah laku dan persepsi. Jadi kita tidak selalu dapat memenuhi criteria yang disyaratkan oleh suatu penelitian ilmiah, konsisten tidaknya hasil penelitian dan dapt tidaknya diberlakukan secara umum.

2.3 Tahap-tahap Penelitian
Pada umumnya suatu penelitian dapat diperinci dalam tujuh tahap yang satu sama lain saling bergantungan dan berhubungan. Dengan kata lain masing-masing tahap itu saling mempengaruhi dan dipengaruhi oleh tahap-tahap yang lain. Kesadaran terhadap keadaan ini membuat seorang peneliti lebih bijaksana dalam mengambil keputusan pada setiap tahap penelitian. Adapun tujuh tahap itu sebagai berikut:
  1. Perencanaan.
Perencanaan meliputi penentuan tujuan yang ingin dicapai oleh suatu penelitian dan merencanakan strategi umum untuk memperoleh dan menganalisa data bagi penelitian itu. Hal ini harus dimulai dengan memberikan perhatian khusus terhadap konsep dan hipotesis yang akan mengarahkan peneliti yang bersangkutan dan penelaahan kembali terhadap literature termasuk peneliti yang pernah dilakukan orang sebelumnya yang berhubungan dengan judul dan masalah penelitian yang bersangkutan. Tahap ini merupakan tahap penyusunan “term of reference” (TOR).
  1. Pengkajian secara teliti terhadap rencana penelitian.
Tahap ini merupakan pengembangan dari tahap perencanaan. Disini disajikan lagi latar belakang penelitian, permasalahan, tujuan penelitian, hipotesis serta metode atau prosedur analisis dan pengumpulan data. Tahap ini meliputi pula penentuan macam data yang diperlukan untuk mencapai tujuan pokok penelitian. Tahap ini merupakan tahap penyusunan usulan proyek penelitian.
  1. Pengambilan contoh (sampling).
Ini adalah proses pemilihan sejumlah unsur / bagian tertentu dari suatu populasi guna mewakili seluruh populasi itu. Dalam tahap ini penelitian harus secara teliti membuat definisi atau rumusan mengenai populasi yang akan dikaji. Rencana pengambilan contoh itu terdiri dari prosedur pemilihan unsure-unsur populasi dan prosedur menjadikan atau mengubah data dari hasil sampel untuk memperkirakan sifat-sifat seluruh populasi. Tantangan yang harus dihadapi dalam penyusunan rencana pengambilan contoh ini adalah bagaimana kita dapat mengikuti sedemikian rupa prosedur yang kita miliki dengan keadaan setempat dan dengan sumber daya yang tersedia sementara tetap mempertahankan kebaikan atau keuntungan dari sampel survey.
  1. Penyusunan daftar pertanyaan.
                        Ini merupakan proses penterjemah tujuan-tujuan studi ke dalam pertanyaan untuk mendapatkan jawaban yang berupa informasi yang dibutuhkan. Sebenarnya ini merupakan proses coba-coba (trial and error) yang membutuhkan waktu yang cukup lama. Hal yang perlu diperhatikan adalah jumlah dan macam pertanyaan serta urutan dari masing-masing pertanyaan. Tidak ketinggalan pula adalah upaya bagaimana agar orang-orang yang diwawancarai (responden) dengan senang hati mau menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dan tetap senang dalam memberikan jawaban.
  1. Kerja lapangan.
            Tahap ini meliputi pemilihan dan latihan para pewawancara, bimbingan dalam wawancara serta pelaksanaan wawancara. Ini dapat meliputi pula berbagai tugas yang berhubungan dengan pemilihan lokasi sampel dan pretesting daftar pertanyaan. Kerja lapangan ini tidak akan diperlukan bila kita menggunakan cara wawancara lewat telepon atau surat.
  1. Editing dan coding.
Coding adalah proses memindahkan jawaban yang tertera dalam pertanyaan kedalam berbagai kelompok jawaban yang dapat disusun dalam angka dan ditabulasi. Editing biasanya dikerjakan sebelum coding dapat sesederhana mungkin. Editing juga meneliti lagi daftar pertanyaan yang telah diisi apakah yang ditulis disitu benar atau sudah sesuai dengan yang dimaksud.
  1. Analisis dan laporan
Ini meliputi berbagai tugas yang saling berhubungan dan terpenting pula dalam suatu proses penelitian. Suatu hasil penelitian yang tidak dilaporkan tetapi dengan cara yang kurang baik tidak akan ada gunanya. Tugas yang dikerjakan pada tahap ini ialah penyajian table-tabel dalam bentuk frekuensi distribusi, tabulasi atau dapat pula berupa daftar yang memerlukan metode statistik yang kompleks kemudian interpretasi dari penemuan-penemuan itu atas dasar teori yang telah kita ketahui.
2.4 Jenis-jenis Penelitian
Jenis penelitian dibagi beberapa kategori, antara lain :
  1. Berdasarkan tujuannya, penelitian dibagi menjadi dua yaitu penelitian murni dan penelitian terapan. Jika penelitian diarahkan untuk mendapatkan informasi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah maka penelitian itu dinamakan penelitian terapan, sedangkan jika penelitian itu diarahkan untuk memahami masalah secara mendalam tanpa ingin menerapkan hasilnya dinamakan penelitian murni.
  2. Berdasarkan metodenya, penelitian dibagi menjadi survey, ex post facto, eksperimen, naturalistic/kualitatif, kebijakan, tindakan, evaluasi dan sejarah.
  3. Berdasarkan tingkat ekplanasi dibagi menjadi penelitian deskriptif, (gambaran), asosiatif (hubungan) dan komparatif (perbandingan)
  4. Berdasarkan jenis data, penelitian dibagi menjadi penelitian kuantitatif, kualitatif dan gabungan.
Berikut ini dijelaskan mengenai jenis-jenis penelitian berdasarkan metodenya antara lain :
  1. Penelitian Survey
Kerlinger (dalam Sugiyono, 2007:7) menyatakan bahwa ”penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar/kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data sampel yang diambil dari populasi”.
Dengan demikian, penelitian survey umumnya melakukan pengambilan sampel namun dilakukan generalisasi. (data sampel berlaku untuk populasi). Karena itu, teknik dan metode pengambilan sampel merupakan faktor yang sangat penting dalam penelitian survey.
Contohnya : Lembaga Survey XXX melakukan survey tentang ”siapa yang layak menjadi presiden tahun 2014” di wilayah Jakarta. Karena banyaknya penduduk Jakarta, maka tidak mungkin dilakukan survey secara penuh, sehingga dilakukan pengambilan sampel yang representative (mewakili) populasi. Data sampel ini kemudian diharapkan dapat mencerminkan kecenderungan persepsi penduduk secara keseluruhan (berbagai teknik sampling akan dijelaskan kemudian).
  1. Penelitian Ex Post Facto
Merupakan penelitian untuk mengungkap penyebab sebuah peristiwa yang sudah terjadi. Misalnya, penelitian tentang penyebab terjadinya kecelakaan pesawat Adam Air. Penelitian ini kemudian akan melihat kebelakang untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penyebab kejadian tersebut.
  1. Penelitian Experimen
Penelitian ini dilakukan untuk mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat.
Ciri utama dari penelitian eksperimen adalah meneliti hubungan sebab akibat, situasi yang terkontrol ketat, dan memunculkan sesuatu agar terjadi.
Misalnya penelitian untuk menguji dampak pemutaran musik klasik terhadap prestasi belajar siswa. Artinya ada penyebab (musik klasik) dan akibat (hasil belajar). Situasi yang dikontrol ketat agar akibat (hasil belajar) benar-benar ditimbulkan oleh musik klasik (penyebab) dan bukan karena penyebab lain. Memunculkan suatu terjadi misalnya dengan adanya musik klasik maka akan memunculkan tingginya prestasi belajar siswa.
  1. Penelitian Naturalistik
Penelitian naturalistik disebut juga penelitian kualitatif. Artinya, penelitian dilakukan pada kondisi objek alamiah (lawan dari eksperimen yang diciptakan). Peneliti merupakan instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara gabungan (misalnya wawancara, observasi, angket, dokumantasi, dll), analisis data bersifat induktif, proses lebih penting dari pada hasil, dan lebih menekankan makna dibanding generalisasi.
Contohnya penelitian untuk mengungkap penyebab rendahnya prestasi atlet-atlet Indonesia di kancah Internasional.
  1. Penelitian Tindakan
Merupakan penelitian yang ditujukan untuk menemukan metode yang paling efektif dalam kegiatan sehari-hari di tempat kerja maupun di organisasi lain.
Misalnya penelitian tindakan untuk mencari metode kerja yang paling efisien dalam sebuah pabrik. Penelitian akan melibatkan peneliti dan karyawan untuk mengkaji bersama-sama tentang metode, prosedur kerja dan alat kerja baik mengenai kelebihannya maupun kekurangannya, sehingga akan dicarikan metode dan alat yang lebih tepat. Metode baru ini selanjutnya akan dicoba terus menerus sampai ditemukan metode yang paling efisien.
  1. Penelitian Kebijakan
Merupakan penelitian untuk menyelesaikan permasalahan yang dimiliki umumnya oleh para administrator atau pembuat kebijakan. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi rekomendasi kebijakan yang akan diambil.
Contohnya penelitian untuk menentukan sistem penggajian karyawan.
  1. Penelitian Evaluasi
Merupakan penelitian yang ditujukan untuk membandingkan suatu kejadian, kegiatan atau produk dengan standar dan program yang telah ditetapkan. Kata kunci dari penelitian evaluasi adalah adanya standar pengukuran.
Misalnya evaluasi terhadap proses belajar mengajar harus dibandingkan dengan standar proses belajar mengajar yang dikeluarkan oleh Diknas sehingga penilaian hasil evaluasi akan memperlihatkan di bawah standar, sesuai standar atau jauh di atas standar.
  1. Penelitian Sejarah
Merupakan penelitian untuk mengungkap kejadian-kejadian di masa lalu. Misalnya penelitian tentang sejarah berdirinya kerajaan Demak, penelitian tentang perkembangan peradaban kelompok atau suku bangsa tertentu, dll.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
§  Pengertian prosedur penelitian umum.
Prosedur penelitian umum adalah suatu rangkaian, susunan, tatacara ataupun suatu proses yang secara umum digunakan dalam melakukan sebuah penelitian. Sebagaimana yang di katakan Kamaruddin (1992 : 836 – 837) “Prosedur pada dasarnya adalah suatu susunan yang teratur dari kegiatan yang berhubungan satu sama lainnya dan prosedur-prosedur yang berkaitan melaksanakan dan memudahkan kegiatan utama dari suatu organisasi”.
§  Karakteristik penelitian.
Ada 8 (Delapan) karakteristik penelitian:
  1. Purposive. (Memiliki tujuan atau maksud tertentu)
  2. Rigor. (Dilakukan dengan cermat, teliti, dan memiliki tingkat keakuratan tertentu)
  3. Testability. (Memiliki dugaan atau hipotesis tertentu dan dapat diuji menggunakan  ilmu yang berkaitan serta ilmu statistika (untuk data yang terkumpul, baik berjenis kualitatif maupun kuantitatif).
  4. Replicability. (Kesimpulan atau penemuan hasil penelitian memiliki sifat stabil. Maksudnya, hasil penelitian akan memiliki kesimpulan yang sama apabila dilakukan oleh peneliti lain dengan menggunakan metode yang sama).
  5. Precision and Confidence. (Dapat menunjukan seberapa besar)
§  keakuratan penelitian
§  peluang bahwa taksiran peneliti adalah benar
Kedua poin diatas dapat dilakukan dengan mengaplikasikan ilmu statistika dalam penelitian.
  1. Objectivity
Kesimpulan penelitian harus berdasarkan fakta yang dihasilkan dari temuan data aktual, dan bukan berdasarkan subjektifitas atau emosional peneliti.
  1. Generalizebility
Hasil penelitian dapat diterapkan seluas mungkin, semakin besar ruang lingkup penerapan hasil penelitian maka akan semakin baik.
  1. Parsimony
Memiliki prinsip kesederhanaan dalam menjelaskan masalah penelitian, dan alur penelitian.
§  Tahap-tahap penelitian.
1.      Perencanaan.
2.      Pengkajian secara teliti terhadap rencana penelitian.
3.      Pengambilan contoh (sampling).
4.      Penyusunan daftar pertanyaan.
5.      Kerja lapangan.
6.      Editing dan coding.
7.      Analisis dan laporan
§  Jenis-jenis penelitian.
Jenis penelitian dibagi beberapa kategori, antara lain :
1.      Berdasarkan tujuannya, penelitian dibagi menjadi dua yaitu penelitian murni dan penelitian terapan.
2.      Berdasarkan metodenya, penelitian dibagi menjadi survey, ex post facto, eksperimen, naturalistic/kualitatif, kebijakan, tindakan, evaluasi dan sejarah.
3.      Berdasarkan tingkat ekplanasi dibagi menjadi penelitian deskriptif, (gambaran), asosiatif (hubungan) dan komparatif (perbandingan).
4.      Berdasarkan jenis data, penelitian dibagi menjadi penelitian kuantitatif, kualitatif dan gabungan.

DAFTAR PUSTAKA
Gulo, Woody. 1927. Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo.
Arikunto, Suharsini, 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Emzir, 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Arikunto, Suhardjono, Supardi, 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:PT Bumi Aksara.
A. Partanto, Pius dan M. Dahlan Al Barry. 2011. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Arloka.




[1] W. Gulo. Metodolodi Penelitian. Hlm. 3.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar